x.jpg "Nikon-Ancang-Ancang-ke-Smartphone")
COPAS.COM, Nikon Ancang-Ancang ke Smartphone, Semakin canggihnya teknologi kamera yang ditanamkan pada smartphone membuat konsumen lebih memilih menggunakan perangkat tersebut untuk mengambil gambar dibandingkan kamera saku. Imbasnya, tingkat penjualan kamera digital saku terus mengalami penurunan.
Menyadari hal tersebut, Nikon, salah satu pengembang kamera digital, langsung menyiapkan sebuah strategi bisnis baru. Nikon disinyalir sedang mempertimbangkan untuk membuat produk ponsel pintar.
Dalam wawancaranya dengan situs berita bisnis Bloomberg, Makoto Kimura, President Nikon, secara tersirat mengutarakan hal tersebut.
"Kami ingin membuat sebuah produk yang ingin mengubah konsep dari kamera. Ini bisa jadi sebuah produk konsumer non-camera," kata Kimura. Kalimat terakhir dalam percakapan tersebutlah yang banyak ditafsirkan sebagai kemungkinan Nikon dalam membuat produk ponsel pintar.
"Kami memusatkan ide kami di seputaran kamera tapi kami dapat mengubah pendekatan kami untuk menawarkan produk ke pasar yang lebih besar," ujar Kimura, seperti dikutip dari Phone Arena, Rabu (10/7/2013).
Penjualan perangkat kamera digital (DSC atau Digital Still Camera) memang sedang menurun, kalah jauh dari perangkat ponsel. Menurut lembaga riset GFK, penjualan kamera digital di wilayah Asia dan Oceania turun dari 6,7 juta unit pada 2011 menjadi 5,8 juta unit sepanjang 2012. Angka tersebut mencerminkan penurunan sebesar 14 persen.
Sementara itu, menurut Phone Arena, pengapalan ponsel pintar bertumbuh 46 persen dalam beberapa bulan terakhir.
Kemampuan kamera yang dibenamkan dalam ponsel pintar memang semakin canggih. Lihat saja apa yang dilakukan oleh Nokia. Beberapa tahun lalu, perusahaan asal Finlandia tersebut sudah meluncurkan ponsel pintar dengan kamera 41 megapiksel. Kamera tersebut pun kabarnya akan digunakan di perangkat baru mereka, Lumia 1020.
Beberapa produsen lain, seperti Samsung, HTC, dan Apple, juga berlomba-lomba untuk merilis ponsel dengan kemampuan kamera yang baik.(sar)
Sumber : Bloomberg.com
0 komentar:
Posting Komentar
Komentar adalah tanggapan pribadi, tidak mewakili kebijakan Admin.
Admin berhak mengubah atau menghapus kata-kata yang tidak etis, kasar, berbau fitnah dan pelecehan, intimidasi, bertendensi suku, agama, ras, dan antar golongan. Setiap komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab pengirim.